devitaprabowo daily stories

Rambut adalah mahkota, begitu yang sering saya dengar dari siapapun yang sedang membahas tentang rambut. Tapi siapa sangka, rambut juga bisa menjadi masalah yang membuat krisis percaya diri.  Ya, hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, yang sering saya jumpai adalah masalah kebotakan rambut, yang umum terjadi pada pria, rambut rontok yang umum terjadi pada wanita, dan juga rambut beruban, khususnya pada usia muda. Menurut ilmuwan dari Amerika (sumber: health.liputan6.com ), dalam penelitiannya, ditemukan bahwa faktor pemicu terjadinya kebotakan rambut pada pria adalah faktor genetik, dan juga pengaruh hormon testosteron yang mempengaruhi kadar protein kunci (dikenal dengan prostaglandin D synthase ) yang menyebabkan rambut berhenti tumbuh, bahasa awamnya menghambat pertumbuhan rambut. Kerontokan rambut yang umumnya terjadi pada wanita juga dapat mengakibatkan kebotakan jika tidak segera ditangani. Beberapa hal yang menyebabkan kerontokan rambut pada wanita menurut  healt

Halo, kali ini saya akan sedikit mengulas tentang liburan saya, lebih tepatnya mini traveling saat libur panjang Mei 2015 lalu. Bukan ke gunung atau pantai, kali ini saya berkunjung ke Yogyakarta, menikmati suasana santai di beberapa tempat wisata yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki (setelah kita tiba di Stasiun Tugu Jogja). Perjalanan dimulai dari Stasiun Senen, Jakarta. Saya dan teman saya menunggu kereta Progo keberangkatan jam 22.30 WIB. Lumayan hampir larut malam, tapi enak juga karena bisa berangkat Kamis malam sepulang kerja. Menunggu boarding Wah, ini keretanya..Progo 22.30 warna kuning oranye khas kereta Indonesia Gaya dulu sambil menunggu kereta lansir Tujuan kita ke Kutoarjo, silaturahim sekaligus numpang makan, mandi dan beristirahat semalam. Tak terasa perjalanan 7-8 jam sudah kami tempuh. Hey Kutoarjo..kampung halaman kami, we're coming. Pagi nan cerah dan dingin di Kutoarjo Selfie di bentor (becak motor) Tepat pu

Alhamdulillah...kita telah melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan kemarin, dan sudah merayakan lebaran pada Jum'at 17 Juli 2015 lalu. Tak terasa sudah satu bulan berlalu Ramadhan meninggalkan kita, namun kenangan selama bulan Ramadhan tahun ini masih sangat melekat di hati. Bagaimana tidak, bagi saya lebaran tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillah, memang seperti itu yang saya harapkan. Menjadikan lebaran disetiap tahunnya menjadi lebih baik dari tahun yang lalu. Banyak hal yang membuat Ramadhan 1436H terasa begitu mengesankan, bukan hanya untuk saya pribadi, namun juga kedua orang tua saya. Ya, saya beserta ayah dan ibu saya menjalani Ramadhan dengan penuh khidmat, kami begitu memanfaatkan betul hari demi hari yang sangat mulia ini. Di awal Ramadhan, kami dikunjungi oleh sanak saudara kami, yang jauh-jauh datang dari Purworejo, Jawa Tengah, cukup lama paman dan sepupu saya menginap di rumah kami di Bogor. Kami melepas rindu dengan saling b

Indonesia adalah negara kepulauan, dengan jumlah penduduk  237.641.326 (hasil sensus tahun 2010)  dan sekitar 18% nya adalah usia dibawah 18 tahun. Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI yang mengacu pada UU Republik Indonesia No.23/2002 tentang perlindungan anak, anak merupakan seseorang yang berusia dbawah 18 tahun. Hal ini berarti pelajar sekolah menengah pertama dan atas juga dikategorikan dalam usia anak-anak. Secara psikologis, usia ini masih sangat rentan terhadap reaksi lingkungannya. Bagaimana keluarga dan lingkungan bersikap akan menjadi panutan bagi mereka. Hal ini dapat kita saksikan dalam kehidupan nyata sehari-hari, dimana banyak sekali anak usia <18 tahun yang sudah berperilaku selayaknya orang dewasa. Miris memang, namun inilah yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Menurut KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia) tahun 2013, terdapat sepuluh perilaku masalah pada anak yang harus diwaspadai oleh orangtua maupun pemerintah, diantaranya: Obesitas/kegemukan

... adalah dua hal yang tak akan lepas dari ingatan. Bagi saya, souvenir selalu menjadi kenangan saat kita menghadiri undangan pernikahan. Seringkali diundang ke pernikahan kerabat dan sahabat, dan berbagai souvenir pula sudah saya koleksi, namun sejauh ini belum ada yang unik. Nah, seperti inilah yang sering saya dapatkan. Berbekal pengalaman mengumpulkan souvenir dari pernikahan teman, terlintas di pikiran saya untuk memberikan souvenir unik saat saya menikah nanti. Souvenir yang sering didapatkan Awalnya bingung, karena unik itu relatif. Dilihat dari sudut pandang apa? konsepnya? bentuknya? harganya? atau manfaatnya? Bingung...hingga akhirnya saya menemukan website  Refiza Souvenir  yang setelah saya buka, ternyata unik banget. Enggak tau kenapa tapi kok tiba-tiba jadi klik banget sama  souvenir islami  yang ditawarkan yaaa .. Ini unik ! Menurut saya ini unik, beberapa kali saya membukanya, klik sana klik sini, lihat sana lihat sini, bagus ya