Seribu hari pertama buah hatiku
Sumber : http://mayapadahospital.com/news/blog-competition-berhadiah-total-10-juta-rupiah |
Hamil merupakan suatu hal yang paling diinginkan oleh para wanita yang sudah menikah, bahkan oleh para ibu yang telah memiliki buah hati. Banyak kerabat yang bilang "kangen masa hamil" karena memang bukan saja dimanja suami dan keluarga, tetapi juga kangen akan proses kehamilan yang selalu membuat kejutan di setiap minggunya, terutama bagi saya, calon ibu muda yang sedang mengandung.
Saat ini kehamilan saya memasuki usia 22 minggu, di usia saya yang hampir menginjak 28 tahun. Ini adalah calon anak saya yang pertama, Alhamdulillah saya langsung diberikan amanah terindah ini 40 hari setelah menikah. Banyak perubahan yang saya rasakan sejak mengandung, salah satunya perubahan mood dan tentunya perubahan bentuk tubuh, hehe.
Mual dan muntah
Seperti kebanyakn ibu hamil lainnya, saya juga mengalami "mabok" kehamilan. Beruntungnya, mabok tersebut hanya selama 3 minggu saja, yang bagi saya sudah cukup mengganggu aktivitas, terutama konsentrasi dalam bekerja. Saya mengalami mual yang dahsyat, meski tidak sampai muntah.
Saya berusaha menahan agar makanan yang sudah saya makan tidak dikeluarkan lagi, sehingga rasa mualnya semakin bertambah setiap harinya. Lucunya, meski mabok, saya tetap hobi makan, apa saja dimakan, rasanya ingin sekali setiap hari makan mie.
Sensitif bau-bauan
Sejak hamil, saya sangat sensitif terhadap bau, bukan hanya bau, tetapi juga wangi-wangian. Saya langsung merasa mual hingga pusing berkepanjangan jika menghirup bau seduhan kopi, asap rokok, bahkan orang yang habis merokok, hingga wanita yang mengenakan wewangian. Hal ini terjadi hingga sekarang.
Lebih parahnya, sampai usia kandunga 12 minggu, saya mual saat mencium aroma nasi hangat. Lalu bagaimana saya makan nasi pada saat itu? dengan mengambil nasi di magic com (seraya tutup hidung) dan baru makan saat nasi sudah dingin. Enak? tentu saja di-enak-enak-in, hehe.
Anti masak dan duo bawang
Saya rasa ini dialami hampir kebanyakan ibu hamil muda, betul, saya mengalami hal ini hingga usia kehamilan memasuki akhir 3 bulan. Meski saya berhenti "mabok'' saat usia kandungan 9 minggu, ternyata anti masak ini masih berlanjut hingga usia 12 minggu.
Lalu saya makan apa saat hamil muda? tentu saja makan makanan yang saya inginkan. Meski saya tahu saya sebaiknya menghindari makanan-makanan seperti mie, bakso, dan makanan jajanan lainnya, tapi saat itu saya berfikir "daripada saya tidak makan, saya makan saja yang saya mau, saya janji saya akan mulai konsumsi makanan sehat setelah maboknya hilang".
Jadi kala itu saya hampir setiap hari makan mie, tentu saja bukan mie instan, tetapi mie ayam, mie goreng (dibuatkan ibu atau beli mie goreng di tukang nasgor), pokoknya serba mie, dan sangat menghindari aneka bawang-bawangan, terutama bawang merah dan putih, padahal sebelumnya saya sangat hobi makan bawang.
Pola hidup sehat
Kehamilan pertama ini sungguh saya nikmati, saya berusaha merubah pola makan saya dari yang "sembarangan" saat hamil muda menjadi sangat berhati-hati sekali, terutama pantangan bagi ibu hamil seperti makanan mentah dan yang mengandung karsinogenik. Pola hidup sehat ini sudah mulai saya terapkan sejak saya tidak merasakan mabok kehamilan lagi.
Kini saya sangat menghindari makanan mengandung MSG dan pengawet, saya juga lebih rajin masak sendiri, meski saya bekerja berangkat pagi pulang malam, tetapi saya berusaha memasak makanan sendiri, terkadang dibantu oleh suami saya bila masakannya agak rumit seperti soto ayam.
Tidak hanya itu, saya juga jadi rajin mengonsumsi buah-buahan, awalnya saya paling malas makan buah, karena saya tipe yang picky dalam konsumsi buah. Tersugesti kalau buah lembek itu pasti berbau (misalnya, pepaya), saya cenderung makan buah yang mengkal dan tidak manis, atau lebih amannya saya konsumsi jus buah tanpa susu dan gula.
Hampir setiap hari saya konsumsi jus buah, meski masih buah itu-itu saja, seperti mangga, sirsak, atau jambu. Di kantor, saya juga selalu menyelipkan buah-buahan di sela makan siang saya. Rasanya bisa mengurangi mual atau pusing yang kadang masih timbul akibat terlalu lama menatap layar komputer.
Ngidam..?
Saya bingung apakah yang saya alami ini ngidam atau bukan, karena saya selalu ingin mengonsumsi satu jenis makanan itu terus menerus hingga saya bosan, contohnya mie. Sejauh ini saya tidak terbangun tengah malam dan menginginkan sesuatu yang sulit dicari seperti ngidam yang diceritakan teman-teman saya.
Saya hanya selalu ingin makan mie, minum jus, dan ngemil kerupuk ikan (kerupuk palembang). Alhamdulillah tidak sulit dicari dan masih dalam batas wajar. Seandainya saat itu tidak keturutan, ya tidak apa-apa, namun besoknya minta hal yang sama sampai keinginan ini terwujud, hehe. Ngidamkah saya?
Lapar berkepanjangan
Betul, saya lapar, terus-menerus merasa lapar. Herannya, saya harus makan nasi kalau lapar. Cemilan? mana nendang, hehe. Saya sudah sedia roti atau biskuit di tas, untuk jaga-jaga bila saya lapar. Tetapi kenyataannya saya nggak mau makan cemilan selain kerupuk. Jadi saya tidak lagi stok cemilan karena saya sudah tau triknya, kalau lapar, wajib makan nasi, atau mie.
Lapar yang saya rasakan bila tidak langsung makan, akan menjadi mual hingga pusing, pucat, dan keluar keringat dingin, seperti orang hipoglikemi. Tidak heran saat USG usia 4 bulan, obgyn saya sempat bilang "baby Ibu gendut ya" dan menyarankan mulai membatasi makan agar baby tidak lebih dari 4 Kg.
Teh manis dan bakso
Pengalaman hamil ini sungguh menarik, seperti pengalaman teman-teman saya lainnya, saya merasakan rasa suka terhadap sesuatu yang baru, ya, teh manis. Awalnya saya tidak suka makanan/minuman manis, sejak hamil, kalau minum maunya es teh manis.
Pengalaman sebaliknya, saya sangat hobi makan bakso, setiap hari pasti makan bakso. Sejak hamil, jangankan makan bakso, menghidup aromanya saja saya mual.
Bagi saya, pengalaman hamil ini sungguh pengalaman luar biasa. Saya selalu bertukar fikir baik dengan rekan, keluarga, atau dokter obgyn saat jadwal konsultasi. Dengan begitu, saya merasa tidak sendiri, meski suami dan keluarga sangat mendukung, terkadang saat-saat tertentu saya merasa sendiri, merasa tidak dimengerti dan mood swing yang cepat berubah.
Berdasarkan hal tersebut, saya berusaha mencari trik untuk tetap bahagia menjalani masa-masa kehamilan, diantaranya :
Poin ke sembilan tampaknya paling umum dirasakan ibu hamil, menjaga mood swing paling sulit bila sudah terdengar celetukan orang-orang disekitar kita yang membuat diri kita merasa tidak sempurna menjadi ibu hamil, seperti "hamilnya gede banget, anaknya kembar?", "kok hamilnya kecil banget? kasian anaknya nggak makan", bahkan "eh ibu hamil gak boleh begini, begitu, pamali..."
Ya, di Indonesia tidak terlepas dari komentar-komentar orang sekitar kita yang umumnya membebani pikiran, semuanya tidak terlepas apakah itu mitos maupun fakta, selama kehamilan. Ada baiknya kita sebagai ibu hamil harus lebih pintar, tahu mana hal-hal mitos yang tidak perlu kita tanggapi, kita bisa menyanggah komentar-komentar seputar mitos kehamilan dengan jawaban ilmiah, berikut diantaranya :
Fakta kehamilan
Mual dan muntah
Seperti kebanyakn ibu hamil lainnya, saya juga mengalami "mabok" kehamilan. Beruntungnya, mabok tersebut hanya selama 3 minggu saja, yang bagi saya sudah cukup mengganggu aktivitas, terutama konsentrasi dalam bekerja. Saya mengalami mual yang dahsyat, meski tidak sampai muntah.
Saya berusaha menahan agar makanan yang sudah saya makan tidak dikeluarkan lagi, sehingga rasa mualnya semakin bertambah setiap harinya. Lucunya, meski mabok, saya tetap hobi makan, apa saja dimakan, rasanya ingin sekali setiap hari makan mie.
Sensitif bau-bauan
Sejak hamil, saya sangat sensitif terhadap bau, bukan hanya bau, tetapi juga wangi-wangian. Saya langsung merasa mual hingga pusing berkepanjangan jika menghirup bau seduhan kopi, asap rokok, bahkan orang yang habis merokok, hingga wanita yang mengenakan wewangian. Hal ini terjadi hingga sekarang.
Lebih parahnya, sampai usia kandunga 12 minggu, saya mual saat mencium aroma nasi hangat. Lalu bagaimana saya makan nasi pada saat itu? dengan mengambil nasi di magic com (seraya tutup hidung) dan baru makan saat nasi sudah dingin. Enak? tentu saja di-enak-enak-in, hehe.
Anti masak dan duo bawang
Saya rasa ini dialami hampir kebanyakan ibu hamil muda, betul, saya mengalami hal ini hingga usia kehamilan memasuki akhir 3 bulan. Meski saya berhenti "mabok'' saat usia kandungan 9 minggu, ternyata anti masak ini masih berlanjut hingga usia 12 minggu.
Lalu saya makan apa saat hamil muda? tentu saja makan makanan yang saya inginkan. Meski saya tahu saya sebaiknya menghindari makanan-makanan seperti mie, bakso, dan makanan jajanan lainnya, tapi saat itu saya berfikir "daripada saya tidak makan, saya makan saja yang saya mau, saya janji saya akan mulai konsumsi makanan sehat setelah maboknya hilang".
Jadi kala itu saya hampir setiap hari makan mie, tentu saja bukan mie instan, tetapi mie ayam, mie goreng (dibuatkan ibu atau beli mie goreng di tukang nasgor), pokoknya serba mie, dan sangat menghindari aneka bawang-bawangan, terutama bawang merah dan putih, padahal sebelumnya saya sangat hobi makan bawang.
Pola hidup sehat
Kehamilan pertama ini sungguh saya nikmati, saya berusaha merubah pola makan saya dari yang "sembarangan" saat hamil muda menjadi sangat berhati-hati sekali, terutama pantangan bagi ibu hamil seperti makanan mentah dan yang mengandung karsinogenik. Pola hidup sehat ini sudah mulai saya terapkan sejak saya tidak merasakan mabok kehamilan lagi.
Kini saya sangat menghindari makanan mengandung MSG dan pengawet, saya juga lebih rajin masak sendiri, meski saya bekerja berangkat pagi pulang malam, tetapi saya berusaha memasak makanan sendiri, terkadang dibantu oleh suami saya bila masakannya agak rumit seperti soto ayam.
Tidak hanya itu, saya juga jadi rajin mengonsumsi buah-buahan, awalnya saya paling malas makan buah, karena saya tipe yang picky dalam konsumsi buah. Tersugesti kalau buah lembek itu pasti berbau (misalnya, pepaya), saya cenderung makan buah yang mengkal dan tidak manis, atau lebih amannya saya konsumsi jus buah tanpa susu dan gula.
Hampir setiap hari saya konsumsi jus buah, meski masih buah itu-itu saja, seperti mangga, sirsak, atau jambu. Di kantor, saya juga selalu menyelipkan buah-buahan di sela makan siang saya. Rasanya bisa mengurangi mual atau pusing yang kadang masih timbul akibat terlalu lama menatap layar komputer.
Ngidam..?
Saya bingung apakah yang saya alami ini ngidam atau bukan, karena saya selalu ingin mengonsumsi satu jenis makanan itu terus menerus hingga saya bosan, contohnya mie. Sejauh ini saya tidak terbangun tengah malam dan menginginkan sesuatu yang sulit dicari seperti ngidam yang diceritakan teman-teman saya.
Saya hanya selalu ingin makan mie, minum jus, dan ngemil kerupuk ikan (kerupuk palembang). Alhamdulillah tidak sulit dicari dan masih dalam batas wajar. Seandainya saat itu tidak keturutan, ya tidak apa-apa, namun besoknya minta hal yang sama sampai keinginan ini terwujud, hehe. Ngidamkah saya?
Lapar berkepanjangan
Betul, saya lapar, terus-menerus merasa lapar. Herannya, saya harus makan nasi kalau lapar. Cemilan? mana nendang, hehe. Saya sudah sedia roti atau biskuit di tas, untuk jaga-jaga bila saya lapar. Tetapi kenyataannya saya nggak mau makan cemilan selain kerupuk. Jadi saya tidak lagi stok cemilan karena saya sudah tau triknya, kalau lapar, wajib makan nasi, atau mie.
Lapar yang saya rasakan bila tidak langsung makan, akan menjadi mual hingga pusing, pucat, dan keluar keringat dingin, seperti orang hipoglikemi. Tidak heran saat USG usia 4 bulan, obgyn saya sempat bilang "baby Ibu gendut ya" dan menyarankan mulai membatasi makan agar baby tidak lebih dari 4 Kg.
Teh manis dan bakso
Pengalaman hamil ini sungguh menarik, seperti pengalaman teman-teman saya lainnya, saya merasakan rasa suka terhadap sesuatu yang baru, ya, teh manis. Awalnya saya tidak suka makanan/minuman manis, sejak hamil, kalau minum maunya es teh manis.
Pengalaman sebaliknya, saya sangat hobi makan bakso, setiap hari pasti makan bakso. Sejak hamil, jangankan makan bakso, menghidup aromanya saja saya mual.
Bagi saya, pengalaman hamil ini sungguh pengalaman luar biasa. Saya selalu bertukar fikir baik dengan rekan, keluarga, atau dokter obgyn saat jadwal konsultasi. Dengan begitu, saya merasa tidak sendiri, meski suami dan keluarga sangat mendukung, terkadang saat-saat tertentu saya merasa sendiri, merasa tidak dimengerti dan mood swing yang cepat berubah.
Berdasarkan hal tersebut, saya berusaha mencari trik untuk tetap bahagia menjalani masa-masa kehamilan, diantaranya :
- Bersyukur atas apa yang sedang saya alami, karena saya tahu tidak setiap wanita bisa mengalami kehamilan
- Menjaga mood memang sulit, tapi disinilah ujian itu dimulai, saya menjaga kestabilan mood dengan melakukan hal-hal yang saya gemari
- Rutin jalan kaki, meski tidak terlalu lama, untuk mengurangi rasa sakit di tulang ekor yang mulai terasa
- Sejak usia 4 bulan, saya mulai rutin berenang, selain hobi, berenang membuat saya sangat rileks, melepaskan penat dari pekerjaan dan juga menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Saya berenang 2-3 minggu sekali, pagi hari sekali (pukul 7), dan tidak lebih dari 30 menit, karena saya berenang di kolam renang umum, sehingga saya tetap berusaha meminimalisir kontak tubuh dengan air kolam renang.
- Setelah usia 19 minggu, saya rajin mengajak berbicara dan menggoda si jabang bayi, terutama saat saya memikirkan mie ayam dan jus mangga, pasti si kecil menendang berkali-kali, hehehe, hal ini tentu saja membuat saya bahagia
- Beberapa kali saya bersenandung lagu-lagu anak-anak (flashback saat ibu saya rajin menyanyikan lagu anak-anak saat saya kecil dulu), mendongeng, hingga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an (saya muslim) yang membuat saya merasa lebih tenang
- Berbagi cerita terhadap sesama teman yang sedang hamil, akan lebih seru ceritanya saat ketemu dengan teman yang usia kehamilannnya sama
- Banyak baca referensi tentang masa kehamilan, proses persalinan, dan tentang bagaimana menjadi orang tua baru bagi buah hati kita, terkadang saya senyum-senyum sendiri bila apa yang di referensikan, saya alami juga
- Mengurangi berfikir terlalu keras, tidak menghiraukan celetukan orang-orang yang biasanya menginginkan kita menjadi ibu hamil yang sempurna, karena saya sadar, setiap wanita memiliki kemampuan berbeda dan kesehatan yang berbeda pula
- Pergi babymoon dengan suami, menikmati masa-masa menggendong si kecil dalam kandungan sambil menikmati keindahan ciptaan Tuhan YME. Saya berencana babymoon ke Semarang saat usia kehamilan 6 bulan, menikmati keindahan Holland van Java dan kuliner tradisionalnya, sudah terbayang betapa menyenangkannya.
Salah satu cara menetralisir mood swing, dengan melakukan kegemaran, jalan-jalan saat weekend. (10 weeks of pregnancy) |
Kami selalu mendoakan agar kamu sehat dan sempurna. (19 weeks of pregnancy) |
4D USG (19 weeks of pregnancy) |
Menyempatkan diri untuk berolahraga renang, efektif membantu mengurangi pegal-pegal dan moodswing. (22 weeks of pregnancy) |
Poin ke sembilan tampaknya paling umum dirasakan ibu hamil, menjaga mood swing paling sulit bila sudah terdengar celetukan orang-orang disekitar kita yang membuat diri kita merasa tidak sempurna menjadi ibu hamil, seperti "hamilnya gede banget, anaknya kembar?", "kok hamilnya kecil banget? kasian anaknya nggak makan", bahkan "eh ibu hamil gak boleh begini, begitu, pamali..."
Ya, di Indonesia tidak terlepas dari komentar-komentar orang sekitar kita yang umumnya membebani pikiran, semuanya tidak terlepas apakah itu mitos maupun fakta, selama kehamilan. Ada baiknya kita sebagai ibu hamil harus lebih pintar, tahu mana hal-hal mitos yang tidak perlu kita tanggapi, kita bisa menyanggah komentar-komentar seputar mitos kehamilan dengan jawaban ilmiah, berikut diantaranya :
Fakta kehamilan
Hey, ibu hamil jangan angkat yang berat-berat !
Tentu saja hal ini benar, karena pada saat hamil, perubahan hormon bisa membuat jaringan penghubung dan ligamen menjadi lebih lemah dan risiko mengalami cidera atau nyeri otot pun meningkat ketika mengangkat atau memindahkan benda berat. Bukan itu saja, dengan membawa janin di dalam perut saja, kita sudah memberi banyak tekanan kepada punggung. Mengangkat beban berat juga dapat menimbulkan perdarahan, persalinan prematur, atau air ketuban pecah dini.1
Kalau hamil, tidurnya miring !
Alasan ilmiahnya karena posisi tidur telentang akan membuat pembuluh darah utama terbebani, sehingga membuat jantung bekerja lebih berat, juga dapat memicu nyeri otot, ambeien, dan pembengkakan pada tubuh. Tidur terlentang juga dapat membuat ibu hamil muda pusing saat mencoba duduk atau berdiri, hingga mendengkur saat tidur.2
Usia 7 bulan jadwal kontrol harus lebih sering
Tentu, karena bayi dapat lahir kapan saja, bahkan tidak sesuai dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diutarakan oleh dokter obgyn. Ibu hamil mulai disarankan untuk kontrol setiap 2 minggu, setelah sebelumnya hanya 1x sebulan. Alasannya karena dokter obgyn ingin lebih intens memeriksa kondisi si jabang bayi, apakah kondisi bayi sehat dan optimal, posisi sudah benar (terutama saat mendekati masa persalinan), persalinan dapat sesuai waktu perkiraan, dan tentu saja, mengontrol kondisi ibunya.3
Mitos kehamilan
Makan yang banyak biar anaknya sehat
Sebetulnya bukan porsi makannya yang banyak, memang benar ibu hamil porsi makannya lebih banyak dibandingkan dengan ibu tidak hamil. Tetapi, secara ilmiah, kuantitas nutrisinya yang harus lebih banyak, karena nutrisi baik yang kita makan, akan diserap oleh jabang bayi, sehingga si kecil menjadi sehat.
Ibu hamil harus menjaga dirinya dari kekurangan gizi, terutama asam folat, DHA, dan kalsium. Anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan gizi selama masa kehamilan memiliki potensi dini terkena masalah pada hati. Studi yang dilakukan pre klinis tersebut dimuat dalam The Journal of Physiology yang mengungkapkan bahwa ibu yang mengurangi asupan makanan ketika hamil menimbulkan kemungkinan kerusakan organ bayi sekaligus meningkatkan potensi penyakit.4
Banyak minum air kelapa biar bayinya bersih
Tentu saja ini mitos, namun nyatanya anggapan ini masih berlaku di masyarakat. Dan saya juga awalnya sempat percaya, karena ibu mana yang tidak ingin anaknya bersih dan mulus? namun, secara ilmiah, mengonsumsi air kelapa dapat membuat lemas bila diminum terlalu banyak, jadi konsumsilah secara bijak, karena air kelapa murni mengandung elektrolit yang baik untuk tubuh, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan rambut atau kulit bayi saat dilahirkan nanti. Begitu infomasi yang saya dapatkan dari Dr. Yuslam Edi Fidianto, SpOG dalam obsat.beritagar.id yang dipublish pada Kamis, 23 Feb 2017 pukul 19.46.
Mual? makan yang asem-asem
Dari sekian banyak mitos atau fakta yang masih menjadi perdebatan di masyarakat, masing-masing ketiga hal inilah yang paling sering saya dengar, dan tentu saja, saya tidak mau menerimanya mentah-mentah. Saya merasa wajib mencari tahu kebenarannya, baik melalui sumber terpercaya maupun konsultasi dengan ahlinya.
Saya selalu mencari kebenaran tentang mitos atau fakta seputar kehamilan, namun semakin majunya teknologi membuat siapa saja bisa mengupload berita di internet. Hal ini terkadang membuat pembaca awam seperti saya menjadi semakin bingung. Untungnya, saya menemukan website Mayapada Hospital yang memberikan banyak informasi akurat tentang kehamilan.
Bagi teman-teman yang berdomisili di Tangerang silahkan mengunjungi Mayapada Hospital Tangerang atau yang tinggal di sekitar Jakarta Selatan, juga tersedia Mayapada Hospital Lebak Bulus. Keduanya memiliki fasilitas lengkap untuk pemeriksaan kandungan, diantaranya :
Selain itu, Mayapada Hospital juga memberikan pelayanan terbaik dalam hal :
Teman-teman ayo berpartisipasi dalam blog competition yang diselenggarakan oleh Mayapada Hospital, share pengalaman selama hamil, dan juga mitos fakta yang kita alami. Semakin banyak pengalaman yang dibagikan, semakin banyak orang-orang yang turut merasakan indahnya menanti sang buah hati.Jangan lupa ikuti terus informasi menarik yang bisa kita dapatkan di sosial media berikut ini Twitter ; Instagram ; atau fanpage Facebook.
Pengalaman hamil yang sangat menyenangkan, bila kita bisa melewatinya bersama dukungan orang terdekat. Teruslah bersyukur karena diluar sana banyak sekali wanita yang ingin menjadi mama, bahkan rela melakukan apapun demi mendapatkan buah hati.
Benar tidaknya, sempurna tidaknya kita sebagai calon ibu, tidak perlu diperdebatkan, bisa karena biasa, yang penting kita selalu happy, karena bila ibunya happy, sang calon anak akan happy juga. Begitu prinsip yang dibisikkan ibu saya saat tau saya hamil.
Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition by Mayapada Hospital, seluruh pengalaman merupakan kisah pengalaman pribadi penulis, beberapa mitos dan fakta diambil dari sumber yang ditulis oleh Mayapada Healthcare Group.
Referensi :
Benarkah? bagi saya, jika mual dan saya makan yang asem-asem, rasa mual bukannya hilang, malah bertambah. Setelah saya konsultasi dengan dokter obgyn saya, beliau tidak menyarankan makan yang asem-asem, terutama karena saya memiliki gastritis, sehingga saya dianjurkan mengonsumsi air putih lebih banyak.
Alasan ilmiahnya, karena pada saat kita mengalami mual, konsistensi darah kita sedang mengental, sehingga sebaiknya banyak minum air putih agar darahnya menjadi koloid kembali. Saya coba praktekkan, setiap kali mual, saya minum air putih satu hingga dua gelas, alhamdulillah, mualnya berkurang, tapi frekuensi buang air kecil tentu saja bertambah, hehe.
Dari sekian banyak mitos atau fakta yang masih menjadi perdebatan di masyarakat, masing-masing ketiga hal inilah yang paling sering saya dengar, dan tentu saja, saya tidak mau menerimanya mentah-mentah. Saya merasa wajib mencari tahu kebenarannya, baik melalui sumber terpercaya maupun konsultasi dengan ahlinya.
Saya selalu mencari kebenaran tentang mitos atau fakta seputar kehamilan, namun semakin majunya teknologi membuat siapa saja bisa mengupload berita di internet. Hal ini terkadang membuat pembaca awam seperti saya menjadi semakin bingung. Untungnya, saya menemukan website Mayapada Hospital yang memberikan banyak informasi akurat tentang kehamilan.
Bagi teman-teman yang berdomisili di Tangerang silahkan mengunjungi Mayapada Hospital Tangerang atau yang tinggal di sekitar Jakarta Selatan, juga tersedia Mayapada Hospital Lebak Bulus. Keduanya memiliki fasilitas lengkap untuk pemeriksaan kandungan, diantaranya :
- 5 kamar konsultasi (dilengkapi dengan USG dan kursi ginekologi)
- Ruang perawatan kolposkopi
- 3D dan 4D USG
- Pap Smear dan Thin Prep Uji
- kantor Histeroskopi
- Inseminasi Clynic
Selain itu, Mayapada Hospital juga memberikan pelayanan terbaik dalam hal :
- Ibu-Fetal Medicine
- Onkologi ginekologi
- Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas
- Urogynecology
- Dampak rendah kelas senam
- Perawatan neonatal
- Informasi nutrisi
- Kolposkopi
- Laparoskopi (kista, perlengketan, fibroid dan infeksi)
- Kantor operasi histeroskopi
Karena pelayanan dan fasilitas lengkap itulah, tidak heran Mayapada Hospital mendapatkan testimoni dari pasien berikut ini :
Sumber: Mayapada Hospital |
Teman-teman ayo berpartisipasi dalam blog competition yang diselenggarakan oleh Mayapada Hospital, share pengalaman selama hamil, dan juga mitos fakta yang kita alami. Semakin banyak pengalaman yang dibagikan, semakin banyak orang-orang yang turut merasakan indahnya menanti sang buah hati.Jangan lupa ikuti terus informasi menarik yang bisa kita dapatkan di sosial media berikut ini Twitter ; Instagram ; atau fanpage Facebook.
Pengalaman hamil yang sangat menyenangkan, bila kita bisa melewatinya bersama dukungan orang terdekat. Teruslah bersyukur karena diluar sana banyak sekali wanita yang ingin menjadi mama, bahkan rela melakukan apapun demi mendapatkan buah hati.
Benar tidaknya, sempurna tidaknya kita sebagai calon ibu, tidak perlu diperdebatkan, bisa karena biasa, yang penting kita selalu happy, karena bila ibunya happy, sang calon anak akan happy juga. Begitu prinsip yang dibisikkan ibu saya saat tau saya hamil.
Artikel ini diikutsertakan dalam Blog Competition by Mayapada Hospital, seluruh pengalaman merupakan kisah pengalaman pribadi penulis, beberapa mitos dan fakta diambil dari sumber yang ditulis oleh Mayapada Healthcare Group.
Referensi :
- mayapadahospital.com [Internet]. Sedang hamil? jangan lakukan ini [update: 2016 Dec 22; cited: 2017 March 5]. Mayapada Healthcare Group. Indonesian.
- mayapadahospital.com [Internet]. Saat hamil hindari posisi tidur ini [update: 2016 Dec 21; cited: 2017 March 5]. Mayapada Healthcare Group. Indonesian.
- Mulya N. Mitos dan fakta seputar hamil 7 bulan [update: 2014 Apr 17; cited: 2017 March 5]. Available from: http://lactamil.co.id/artikel/7-mitos-dan-fakta-seputar-hamil-7-bulan.
- mayapadahospital.com [Internet]. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil picu kerusakan organ bayi [update: 2016 Nov 16; cited: 2017 March 5]. Mayapada Healthcare Group. Indonesian.
Komentar