Precious Ramadhan

Memasuki bulan ramadhan tentunya ada yang berbeda dari aktivitas kita sehari-hari. Ya, sahur dan berbuka puasa, yang bisa dilakukan bersama keluarga maupun teman-teman, baik di rumah maupun diluar.

Bagi saya, berbuka dirumah lebih menyenangkan karena rumah adalah istana surgaku, tempat dimana kita bisa merasakan rasa aman dan nyaman, terutama bersama keluarga. Rumah adalah sumber kebahagiaan saat kita sedih dan sumber kekuatan saat kita terjatuh.

Rumah kami tampak depan, dengan meja favorit keluarga (bawah)

Ini adalah rumah kami, segar dan cerah dengan warna hijau berpadu ungu muda. Ayah sangat suka berkebun, lihat, tanamannya banyak. Mulai dari tanaman daun hingga tanaman berbunga seperti bunga anggrek, kamboja jepang, serta euphorbia. Bermekaran, menarik bukan?


Kebun mini berhiaskan bunga yang bermekaran


Namun ada yang lebih menarik, ya tentu saja pengalaman Ramadhan kali ini. Hal yang menarik adalah kami selalu berbuka dan sahur bersama keluarga Arka. Arka adalah kucing peliharaan kami, usianya 6 tahun dan memiliki bulu kuning kecoklatan. Arka tak sendiri, ia bersama 5 kucing lainnya selalu meramaikan hari-hari kami di Bulan Ramadhan. Bagaimana tidak? setiap sahur mereka selalu ikut makan sahur. Tak mau kalah, kucing-kucing ini terus mengeong hingga diberikan makan sahur. Ini tidak lazim, karena mereka makan pukul 3.30 pagi. Bukankah terlalu pagi untuk para kucing makan?


Keluarga Arka menikmati makan sahur
Lebih serunya lagi, setelah makan, mereka diam, tak lagi mengganggu, kemudian mencari tempat favorit lalu kembali tidur. Hal serupa juga terjadi saat berbuka puasa, mereka juga ingin diajak berbuka bersama, kalau tidak? mereka akan menguasai meja dan hidangan kami.

Hahaha lucu sekali ya, keluargaku sangat sayang pada keluarga Arka. Alhamdulillah tahun ini kami diberikan kesempatan lagi untuk melaksanakan ibadah dalam kebersamaan. Bagi saya, berbuka puasa dan sahur adalah kebersamaan yang paling tak boleh terlewatkan karena tak akan tergantikan. Kami bahu-membahu menyiapkan hidangan untuk sahur dan berbuka puasa. Seru lho bisa melakukan ini bersama, rasa penat setelah seharian bekerja, hilang seketika.

Menunggu waktu berbuka puasa adalah hal yang sangat menyenangkan. Kami berkumpul mengelilingi tempat favorit kami, ya, di halaman rumah kami, terdapat meja taman panjang dengan kapasitas 6-8 orang yang cocok untuk berkumpul sambil bersantap menikmati hidangan. Meja kayu ini terletak di depan rumah, bersanding dengan kolam ikan yang didalamnya ditumbuhi ratusan tanaman eceng gondok. Kala sore hari, angin sepoi-sepoi menambah kenikmatan saat kami berbuka puasa.

Meja kayu favorit seluruh keluarga, bersanding dengan kolam yang dipenuhi tanaman eceng gondok
Ini adalah bagian rumah yang paling favorit untuk keluargaku. Menariknya, meja kayu yang keras ini selalu saja bikin betah siapapun yang duduk dan makan disana, dengan sedikit canda dan obrolan ringan akan membuat suasana kekeluargaan terasa semakin hangat.

Tak terasa, saat waktu berbuka telah tiba, hidangan pun telah tersaji diatas meja. Ada mie glosor khas Jawa Barat, es buah, dan tempe serta ubi goreng, uhh sangat menggiurkan. 


Hidangan berbuka puasa
Kebersamaan saat berbuka puasa bersama keluarga
Abu kecil ikut berbuka puasa
Ramadhan, bulan penuh berkah dan terasa lebih mengesankan, terutama dengan kehadiran keluarga Arka yang semakin bertambah. Semoga Ramadhan ini membawa kami sekeluarga pada hati yang bersih di hari yang fitri.


*   *   *

Terima kasih telah mengikuti sharing kegiatan Ramadhanku di rumah, semoga dapat menginspirasi. Mari lebih dekat dengan mengunjungi vigoquinnballack.blogspot.com atau direct-chat melalui facebook atau twitter. Artikel ini adalah karya asli penulis, seluruh gambar diambil dari dokumentasi pribadi.

Salam hangat,
-- DeviGo --

Komentar

Ophi Ziadah mengatakan…
Waah lucu banget kucing2nya. Suasana rumahnya asik bgt
dWi (nining) mengatakan…
hahaha itu kucing bisa akur gituuu yak gk ribut maemnya LOL
btw nyaman banget makan di ruangan terbuka gt, selamat ya tulisannya jadi juara...alhamdulillah

Postingan populer dari blog ini

Pizza Merakyat, the one and only Pizza in Purworejo

Sejarah Budaya Lomba 17-Agustus-an dan Pelestariannya Untuk Anak Generasi Pandemi

Pengalaman Pertama Masak Praktis Bersama Halofudi