Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Thank You BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge

Gambar
  Ahhhhh, finally this is the last day !! Yapp, menggenapi 30 hari menulis bersama BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge tema bebas kali ini aku mau mengucapkan banyak terima kasih sama blogger perempuan. Kenapa? Karena kontes menulis ini membuatku produktif selama bulan Ramadan. Gimana enggak, selama 30 hari penuh kami para peserta diwajibkan menulis blog minimal 100 kata, judulnya sudah disiapkan dari pihak blogger perempuan dengan tema yang uhhh, cukup memeras pikiran untuk menuangkannya dalam rangkaian kata. Awalnya ragu apakah akan mengambil kesempatan ini? mengingat beberapa kali menulis 30 hari aku terhenti di tengah-tengah. Entah karena kehabisan ide, tiba-tiba malas menulis (terutama jika tulisanku nggak dilirik), atau ya karena kesibukan jadinya nggak sempat menulis. Biasanya, tulisan yang tertunda berujung mangkrak, berdebu, ada sarang laba-labanya, akhirnya masuk ke trash bin. Eh tapi kok ini enggak ya? nyatanya aku berhasil lho menuntaskan 30 hari menulis bersama blogger pere

Lebaran Minim Drama Tanpa ART

Gambar
  Lebaran mudik nggak? Yang pakai ART gimana? ARTnya mudik nggak? Wah . . Kebetulan mami kian udah sejak tahun baru kemarin nggak pakai bantuan asisten rumah tangga (ART) lagi. Alasannya sederhana, qodarullah Januari silam suamiku terpapar Covid 19 dan akhirnya sejak saat itu aku memutuskan untuk lebih selektif mengizinkan orang lain keluar masuk rumah. Ya memang terpaparnya bukan karena ART yang pulang pergi setiap hari, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya keputusan ini dibuat. Berat sekali rasanya, terlebih ART (aku memanggil beliau bibi, sebutan untuk wanita yang lebih tua di kampung kami). Kebetulan bibi juga sudah berusia cukup tua, sekitar 50-60 tahun, meski fisiknya nggak tua-tua banget. Awalnya aku hire beliau untuk bantu rewang anakku saat aku kerja, sayangnya bibi nggak bisa ngikutin anakku dengan gesit, maklum karena sudah berumur jadi kerjanya memang slow but sure. Wacana mau memberhentikan beliau sebetulnya sudah terlintas sejak lama, tapi selalu aku urungkan mengingat

Lebaran Selalu Meninggalkan Kesan

Gambar
Minal Aidin wal Fa'idzin Mohon Maaf Lahir dan Batin Alhamdulillah, kita mencapai hari kemenangan di tahun ini, Allah sampaikan umur kita semua pada hari nan fitri, berkumpul lagi bersama keluarga tercinta. Meski pandemi masih melanda, tak menyurutkan haru dalam diri saat sungkem pada tetua. Lebaran akan tetap selalu di nanti karena jadi hari yang paling membahagiakan bagi umat muslim di dunia. Pun dengan aku, meskipun lebaran hanya dirumah saja. Tak pernah sekalipun selama hidupku jalan-jalan ke tempat wisata saat lebaran, paling jauh kerumah saudara yang jaraknya 50 Km dari rumah. Sekarang saat sudah hampir lima tahun membina rumah tangga, ada satu tanggung jawab khusus yang menjadi ritual tambahan saat lebaran, yaitu sungkem ke rumah mertua bersama keluargaku. Jika ditanya lebaran mana yang paling berkesan? semuanya berkesan, karena setiap tahun menawarkan cerita yang berbeda. Setiap tahun menghadirkan bahagia yang berbeda. Sejujurnya semua hari raya yang aku lewati berkesan kare

Kue Lebaran ? Ini Favoritku

Gambar
  Selamat lebaran untuk semuanya yang merayakan. Mohon maaf lahir dan batin yaaa. Gimana persiapan lebaran? Udah mulai nyicil kue apa di meja? Kalau aku, tahun ini nggak beli kue, rencananya masih belum open house seperti sebelum-sebelumnya. Ndilalah (kata orang Jawa : kebetulan) banyak yang kasih kue lebaran, Alhamdulillah. Pertama dikasih atasan kantor nastar, lalu dapet dari bingkisan lebaran kantor suami kastengel dan kue lidah kucing, lalu dikirimi tetangga coco crunch chocolate dan semprong coklat. Walah, wes lengkap untuk kami keluarga kecil yang nggak berencana menerima tamu. Tapi sejujurnya aku sukaaaaakk banget sama tiga kue khas lebaran ini. Aku bilang khas karena aku makannya hanya saat momen lebaran saja. Tiga kue istimewa itu adalah : Nastar Ahh, ini sih kue sejuta umat yang semua orang nggak akan nolak. Udah nggak diragukan lagi. Paduan cookies yang renyah dan lembut dengan isian manis selai nanas di dalamnya bikin lidah nggak mungkin cuma ngicip satu biji. Aku pribadi b

Tunggu Bedug Magrib Dirumah Aja, Lebih Aman di Masa Pandemi

Gambar
  Siapa yang males banget keluar rumah semenjak pandemi melanda Indonesia setahun belakangan ini? aku banget deh. Terlebih di Ramadan kedua saat pandemi aku mengurungkan diri untuk berburu takjil, cari-cari yang manis di luar sana, antri sesak, sementara yang lain nggak semuanya patuh pada protokol kesehatan. Kadang gemes pengen tegur, tapi apalah aku. Jadi selama Ramadan tahun ini aku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga saat menanti adzan magrib berkumandang. Lebih banyak menghabiskan keringat di dapur untuk membuat sendiri hidangan berbuka, ala kadarnya. Terlebih sejak sebulan terakhir ini suami juga lebih sering pulang terlambat karena produksi di kantornya sedang meningkat, jadilah aku hanya berbuka bersama anak balitaku. Tapi justru aku jadi menikmati peranku sebagai ibu. Bagaimana tidak, aku jadi lebih serius mengenalkan Ramadan pada anakku, mulai dari apa saja yang kami siapkan beberapa waktu menjelang berbuka, ritual khusus seperti duduk manis di depan meja

Males Sahur? Coba Deh Makan Hidangan Ini

Gambar
  Masya Allah tabarakallah, lebaran tinggal menghitung hari. Artinya puasa udah sebentar lagi. Ramadan akan pergi meninggalkan kita lagi. Tapi aku masih kangen suasananya, ke-khusyuan-nya, semua yang ada di dalamnya. Teman-teman semua masih semangat kan ya puasanya. Kita manfaatkan sisa-sia akhir Ramadan ini untuk tingkatkan ibadah dan sedekah karena bulan ini begitu baik melebihi seribu bulan. Tapi, adakah yang sama kayak aku? mulai bolong sahur karena males. Kadang males bangun, kadang kesiangan akibat tidur terlalu dini hari. Kadang males sahur karena nanti makan apa ya? kok gak nafsu makan. Nah jangan putus asa dulu, mami Kian punya andalan menu saat santap sahur yang membuat suasana jadi lebih semangat. Apa itu? cek resep berikut ini yaa .. Oseng Mercon Paru Bahan : 1/2 kg Paru Sapi 〰 cuci bersih, lalu rebus hingga matang (tambahkan jahe, sereh dan daun jeruk agar tidak amis) 〰 setelah matang potong paru sapi kecil-kecil (sesuai selera) 〰 panaskan minyak, goreng hingga kehitaman 

Mie Glosor, Andalan Setiap Ramadan ala Kota Hujan

Gambar
  Puasa sudah masuk hari ke-24 dan selama itu pula aku bolak-balik makan mie glosor. Teman-teman ada yang tahu mie glosor? mie berwarna kuning terang ini terbuat dari tepung aci atau kanji, teksturnya kenyal, licin dan tinggal sruput. Makanya disebut mie glosor. Mie glosor banyak ditemukan saat bulan Ramadan, dan sejauh ini aku baru menemukan di kota tinggalku saja, Bogor. Mungkin teman-teman ada yang tahu juga tentang mie ini, di daerah lain dengan nama yang berbeda, boleh share ya. Kenapa mie glosor jadi andalan setiap Ramadan? karena identik munculnya hanya setiap bulan suci. Marak dijual dipinggir jalan bersama dengan takjil lainnya. Mie glosor dihidangkan bersama dengan bumbu kacang dan gorengan, atau kerupuk mie. Penggunaan minyak yang banyak terkadang membuat mie glosor sedikit berbau kurang sedap (terutama buat penjajal awam), untuk itu aku coba mengolahnya sendiri dengan beli mie glosor mentah di pasar atau tukang sayur terdekat. Satu bungkus dijual dengan harga murah berkisar

Gimana Caranya Tetap Produktif Saat Puasa?

Gambar
  Puasa sudah masuk hari ke-23, gimana? masih lancar dan tetap semangat kan kawan? Untukku pribadi, puasa tahun ini kok terasa cepat sekali berlalu. Entah karena tahun ini lebih banyak aktivitas yang aku kerjakan atau memang bumi yang berputar lebih cepat. Apapun itu, aku harap kalian semua juga terus produktif meskipun sedang di bulan Ramadan. Nah, kali ini BPN 30 Day Ramadan Blog Challange memberi tema : tips meningkatkan produktivitas saat puasa, berdasarkan pengalamanku, ada 3 hal yang perlu kita highlight agar puasa tak serta merta menyurutkan produktivitas kita. 1. Jadikan puasa sebagai kesempatan yang belum tentu datang kembali  Iya, semua orang berharap bisa bertemu lagi dengan bulan Ramadan. Bulan seribu bulan yang memiliki banyak keistimewaan. Tapi siapa sangka kalau Ramadan ini bisa jadi terakhir bagi beberapa orang? Semoga kita semua diparingi nikmat sehat dan umur panjang ya. Nah, untuk itu mari menjalani ibadah puasa dengan sukacita. Meski kadang tubuh terasa lemas, di j

Olahraga Saat Puasa? Yuk bisa yuk..

Gambar
  Di masa pandemi ini kita wajib banget menjaga imunitas tubuh, salah satu caranya dengan berolahraga. Iya, olahraga (bergerak) ternyata bisa meningkatkan imunitas tubuh lho. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang ternyata bisa bantu meningkatkan imunitas dan mengurangi resiko terjadinya infeksi termasuk Covid-19. Meski saat pandemi kita terbatas dalam kegiatan di luar rumah, tapi jangan sampai lupa untuk aktif bergerak. Tapi kalau pandemi dan ramadan seperti saat ini bagaimana? Yakin puasanya kuat? Dilansir dari sebuah artikel , olahraga pada saat puasa tetap penting untuk dilakukan, karena dengan berolahraga ringan kita menjaga dan memelihara kebugaran tubuh. Olahraga juga mampu melenturkan otor-otot sehingga jantung lebih aktif dan sehat. Selain itu, olahraga juga sebagai salah satu stimulasi untuk menjaga metabolisme tubuh tetap lancar. Namun, olahraga di bulan Ramadan hendaknya memperhatikan beberapa aspek. Menurut Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc dokter spesialis gizi dan gur

Ramadan Bersama Keluarga, Enaknya Ngapain Aja?

Gambar
  Hari ke 21 Ramadan, sudah ngapain aja sama keluarga?  /ke-lu-ar-ga/ diartikan sebagai ibu atau bapak beserta anak-anaknya atau orang serumah yang menjadi tanggungan. Tapi bagiku, keluarga tak hanya yang memiliki ikatan darah. Sahabat misalnya, terkadang sudah seperti keluarga saat kita harus merantau jauh dari orang tua dan kampung halaman. Ramadan dan keluarga seringkali menghanyutkan perasaan kita untuk bisa terus bersama, tetapi kesibukan terkadang menghalangi demi sesuap nasi. Dahulu, sebelum ada pandemi dan sebelum berkeluarga, suasana Ramadan menjadi yang paling aku tunggu. Kebetulan orang tuaku bukan tipe yang hobi bepergian, beliau lebih suka dirumah. Hal ini membuat aku merasa kurang waktu bersama dengan kedua orang tua diluar rumah. Lain hal saat Ramadan, menjelang penghujung waktu, ibuku selalu mengajakku mencari pakaian lebaran, nggak hanya untuk kami, seringnya juga untuk beberapa kerabat di kampung halaman yang membutuhkan. Kalau diingat, kala itu rasanya sebal. Bagaim

Tantangan & Harapan Puasa di Masa Pandemi

Gambar
  Assalamualaikum, Gimana semuanya? sehat? Alhamdulillah kita sudah memasuki akhir sepuluh Ramadan yang kedua. Tepat di hari ke-20 ini BPN 30 Day Ramadan Blog Challange kasih tema tentang puasa saat pandemi. Cocok banget karena tema ini lagi ingin aku bahas mengingat tahun ini kedua kalinya kita semua memasuki bulan puasa di masa pandemi. Rasanya? hm, banyak tantangannya ya tapi lebih dari pada itu, harapannya pun semakin besar. Apa saja? Tantangan puasa di masa pandemi Bicara tantangan berarti mengupas soal apa yang jadi kendala selama menjalankan ibadah puasa saat pandemi. Puasa bagi orang mukmin adalah ibadah rukun islam yang ketiga, yang bermanfaat untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih kesabaran. Di penghujung bulan Ramadan, seluruh umat Islam yang mampu wajib mengeluarkan zakat fitrah, baik berupa beras maupun uang. Berpuasa di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri untukku, karena kita harus menahan haus dan lapas dari waktu subuh hingga terbenamnya matahari. Artinya as