Cerita mami Kian, dan harapan besarnya


 

Setiap yang menulis di blog pasti ingin blognya bermanfaat bagi khalayak ramai. Entah itu menginspirasi soal pekerjaan domestik, hal-hal krusial seperti keuangan, pendidikan anak, maupun tips berumah tangga, atau ulasan tentang pengalaman si penulis. Pun demikian dengan aku, harapannya begitu, meski nyatanya mengisi blog layaknya matahari di musim hujan, kadang tak tampak sinarnya.


Menulis blog bagian dari passion. Apa yang ditulis juga sesuai dengan karakter penulisnya. Jika ditanya apa harapan terbesar untuk blog aku, ya tentunya aku ingin jadi penulis blog profesional, yang menjadikan platform ini bukan hanya untuk menumpahkan isi pikiran, tapi diskusi bersama dengan pembaca, syukur-syukur menjadi sumbu penghasilan tambahan di tengah mencekiknya perekonomian saat ini.


Tapi perlu diingat, sebelum mencapai titik kesuksesan itu, kita akan melalui badai gelombang yang mengharuskan kita bisa bertahan di dalamnya. Apa saja itu? rasa tidak percaya diri dibandingkan dengan senior blogger membuatku kadang merasa "ah ngapain lah nulis, nggak ada yang baca" kadang beberapa kali ikut kompetisi juga belum beruntung. Tapi jujur, semakin kita berfikir demikian, semakin jauh predikat pro- dari diri kita.


Wajarlah sesekali nggak mood mengisi blog, asal besoknya sudah kembali semangat dengan ciri khas kamu menuangkan pikiran. Aku selalu buat mind mapping, yaitu pemetaan apa yang menjadi target kita beserta anak-anak targetnya. Aku pertama kali kenal mind mapping sewaktu bekerja di salah satu RS di Jakarta Selatan, kebetulan aku tergabung dalam tim akreditasi RS. Saat itu kami diwajibkan membuat mind mapping untuk masing-masing unit. Awalnya sulit, ternyata aku yang belum paham apa itu mind mapping.


Sejak saat itu, akhir tahun adalah bagian diriku mengevaluasi apa yang sudah aku capai dengan cara melihat mind mapping. Biasanya di awal tahun aku selalu membuat mega plan untuk 365 hari kedepan. Seperti mind mapping di bawah ini,  meski rencana besarnya tidak cukup banyak dan "njelimet", tapi terselip harapan untuk menyegarkan blog ini. 




Salah satu yang membuatku terus semangat menggapai mimpi adalah melihat mind mapping dan menuliskan apa yang sudah kita raih. Sekecil apapun. Seperti gambar ini, yang aku buat akhir tahun 2020, dan setiap pencapaiannya aku beri butir anak dibawahnya. Rasanya belum banyak yang bisa aku raih, ah tapi ini baru bulan empat, masih ada delapan bulan lagi untuk terus produktif.


Harapan untuk blog ini ada pada poin NEW ACHIEVEMENT, tentu saja belum aku isi karena aku belum merasa meraih apa-apa, eh atau sudah ya? Bulan Maret lalu aku memenangkan kompetisi blog tentang layanan food preparation dari Halofudi, ceritanya disini ya. Meski bukan pemenang utama, tapi lumayanlah buat jajan, dan buat pecutan untuk kompetisi lainnya (emang aku tuh kompetitif banget orangnya).


Harapan untuk beberapa bulan kedepan, aku ingin terus aktif menulis di blog, entah itu berbagi resep masakan, tips berkelana di dapur, review makanan, ulasan tentang jalan-jalan (meski nggak tahu mau kemana, karena masih lebih memilih stay at home), atau kompetisi blog lainnya. 


Beruntung blogger perempuan membuat BPN 30 Day Ramadan Blog Challange yang sudah menentukan tema sehingga aku jadi lebih kreatif untuk mengulik sisi lain diriku. Baik passionku maupun bukan, selalu ada tantangan di setiap hal baru. Semoga blog ini menginspirasi, curahan dari perasaanku yang terdalam.


Silahkan mampir instagramku dan berkenalan lebih dekat. ❤

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pizza Merakyat, the one and only Pizza in Purworejo

Sejarah Budaya Lomba 17-Agustus-an dan Pelestariannya Untuk Anak Generasi Pandemi

Pengalaman Pertama Masak Praktis Bersama Halofudi