Contekan Ide Kreasi di Dapur

 



Siapa yang hobi ngulik di dapur? aku,  aku..


Ternyata bersemedi di dapur itu seru lho, apalagi di masa pandemi gini mengharuskan kita lebih banyak waktu dirumah. Tahu kah kamu, kalau memiliki kegemaran memasak sendiri itu ternyata punya banyak manfaat, dilansir dari idntimes.com manfaat gemar memasak diantaranya :


1. Hemat

Poin pertama soal memasak sendiri dirumah ini jadi lebih hemat, aku setuju banget. Aku pribadi memilih memasak sendiri (meski sedikit melelahkan, nyuci piringnya itu lohh), tapi selisih uangnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain. Misal, beli nasi ayam sayur di warung padang berkisar Rp 18.000 sebungkus, anggaplah keluargaku 3 orang. Sekali waktu makan aku butuh alokasi dana sebesar Rp 54.000 cukup besar ya, kalau 3x waktu makan berarti butuh sekitar seratus ribuan (ini asumsi makanan termahal seharga Rp 18.000). Satu bulan habis tiga juta hanya untuk makan. Oh tidak !

Coba bandingkan dengan masak sendiri, uang Rp 100.000 bisa buat masak nasi + olahan ayam + sayur + nabati berupa tahu/tempe + kerupuk dan buah juga. Rincian jelasnya sebagai berikut :

Beras 1 liter x 9.000 = 9.000

Ayam 1 kg x 32.000 = 32.000

Sayur sop 1 bungkus = 5.000

Tempe 1 papan = 5.000

Sambeleun 1 bungkus = 5.000

Kerupuk 1 bungkus = 5.000

Pepaya california 1 buah = 14.000


Nah totalnya Rp 75.000 untuk satu hari. Biaya minyak, gas dan air anggaplah 15.000, jadi kebutuhan untuk makan sehari sekitar Rp 90.000, dengan budget segitu ibu bisa menyediakan menu makanan sehat dan sesuai dengan kesukaan orang rumah. Terlebih lagi, memasak sendiri secara tidak langsung menyuguhkan cinta dalam bentuk hidangan.


2. Menciptakan kreativitas yang menghasilkan uang tambahan

Percaya nggak dari gemar memasak bisa jadi cuan? misalnya jadi sering dapet orderan makanan karena seringkali kita posting menu makanan yang menggugah selera. Ini banyak sekali terjadi pada temanku, sebutlah temanku Kia yang membuka usaha jamoe mbok sar berawal dari kesukaannya minum jamu buatan nenek sewaktu remaja dulu, menjadikannya usaha ini sebagai salah satu bentuk produktif yang menghasilkan penghasilan tambahan. 


Kunyit asem gula aren dengan harga murah meriah 10.000 aja guys, made by order jadi selalu fresh dan bisa request low sugar atau dengan sirih juga lho, bisa pesan kemasan 1 liter juga buat keluarga dirumah



Selain jamu, ada juga sambel goreng ati sapi yang menggiurkan, cocok banget stok menu sahur atau makan malam, tinggal hangatkan dan makan pake nasi anget, dijamin nambah


Nah, beberapa postingannya bisa kalian lihat langsung di instagramnya yaaa.
Psssstt sekarang lagi ngadain giveaway lho, buruan jangan sampai ketinggalan, sampai 5 Mei 2021 ya.


3. Bahagia

Last but not least, memasak membawaku dalam kebahagiaan. Bagaimana tidak, apalah arti tumpukan cucian piring dibanding dengan lahapnya suapan anak dan suami makan masakan kita? sesuatu yang nggak bisa ditukar dengan apapun menurutku. Bahagia itu kita yang ciptakan, bukan kita cari sampai ke ujung jalan. Dengan memasak, aku menciptakan suasana hangat dan guyub (baca : rukun) di keluargaku, karena dengan begitu kami saling bekerja sama hingga sama-sama santap makanan bersama.

Menu makan siang anakku, yang dibelakangnya ada jari-jari emaknya yang berdarah karena tertusuk cangkang udang, perih kena jeruk limo agar udangnya fresh dan sedikit kecipratan minyak waktu menggoreng.
Tapi begitu lihat anakku lahap bukan main, semua rasa capek hilang, yang ada hanya syukur.


Beberapa kreasi ide di dapur tak serta merta muncul di kepala, terkadang aku butuh contekan segar dari para suhu untuk bisa berkreasi juga di dapur. Bertepatan dengan BPN 30 Day Ramadan Blog Challange menetapkan tema akun/channel resep makanan favorit, dan inilah dua orang yang menginspirasiku untuk terus berkreasi di dapur, salah satunya adalah teman baik sewaktu di bangku SMA. 


@ichantiks 

Pemilik nama asli Ratna Dyanti Annisa ini akrab dipanggil Icha. Ibu dari 2 orang anak yang produktif banget di dapur. Bukan kaleng-kaleng, Icha yang expert di bidang food fotografi sudah bekerja sama dengan beberapa UMKM yang sering kita lihat di laman sosial media. @ichantiks menawarkan suguhan memasak di dapur yang menyenangkan dan anti gagal. Icha memberiku banyak inspirasi, terutama soal masak apa yaaa hari ini, nggak susah-susah tinggal klik akun instagramnya dan tiba-tiba otak jadi encer lihat postingannya yang ciamik. Bagus bangeeeet motretnya bikin siapapun yang lihat jadi tertarik untuk baca dan eksperimen di dapur. Beberapa postingannya antara lain :




@andinskitchen

Lihat buku hitam dibelakang foto udang diatas? Nah itu karyanya mbak Andin. Aku awalnya follow juga karena beberapa kali lihat postingannya seliweran di beranda instagramku, dan di like sama Icha. Lama-lama aku suka lihat mereka saling like, dan aku berfikir "indahnya dunia perdapuran" karena ibuk-ibuknya saling support satu sama lain. Aku follow akun ini karena Mbak Andin orangnya receh banget, ibu dari 3 orang anak ini tetap energik meski sibuk di dapur. Mbak Andin juga sudah mengeluarkan buku resep lho, keren kan.




Ia juga menginspirasiku untuk membuat food preparation (berupa hidangan yang dibekukan) untuk stok makanan selama bulan Ramadan (awalnya), tapi karena trik ini membuat waktuku jauh lebih efisien, aku sekarang juga membuat food preparation di setiap awal bulan. Hidangannya beragam, terutama hidangan yang tahan sampai satu bulan kedepan. Karena aku masih harus bekerja selang-seling, terkadang nggak sempat masak dari awal lagi kalau sudah sampai rumah. Dengan membuat makanan beku ini aku cukup thawing pada malam/pagi hari, untuk dikonsumsi pada siang/malam harinya. Beberapa makanan yang pernah aku buat dalam bentuk beku diataranya :




Resep lainnya bisa mampir ke instagramku ya, aku tulis lengkap dengan cara membuatnya baik di feed maupun di highlight story. Nah, gimana? ternyata karya orang lain itu bisa menjadi sumber inspirasi kita ya. Pasti pembaca juga tak asing dengan dua nama diatas. Semoga menginspirasi ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pizza Merakyat, the one and only Pizza in Purworejo

Sejarah Budaya Lomba 17-Agustus-an dan Pelestariannya Untuk Anak Generasi Pandemi

Pengalaman Pertama Masak Praktis Bersama Halofudi